Sabtu, 25 Juli 2015

Video: Habib Zain Al-Kaff: Syi’ah Kalau Kalah Debat, Menuduh ‘Wahhabi’…, Habib Zain Al-Kaff belum mencapai kelas ulama


HABIB YANG SYIAH ADALAH BAGAIKAN WALAD NUH (KAFIR DAN DILUAR ISLAM)

9.717
Diupload tanggal 4 Jan 2012
Astaghfirullahaladzim.... Beginilah Kelompok Takfir al-Bayyinat dengan penuh semangat terus mengkafirkan Muslim Syi'ah khususnya dari kalangan Alawiyyin, berhati-hatilah dengan mereka karena sebagian Alawiyyin sudah masuk dan terperangkap dalam propaganda setani mereka untuk saling mengkafirkan sesama Alawiyyin. Sebagaimana Alawiyyin yang Sunnah, Alawiyyin yang Syi'ah pun memiliki akar dan tradisi kesejerahan yang jelas, berbeda boleh berbeda tetapi bermusuhan apalagi saling mengkafirkan jangan, itu semua adalah perangkap musuh-musuh Islam untuk melemahkan Islam dari dalam.

RABITHAH ALAWIYAH KEMBALI DIAM DIMANA KEGIATAN DAN PROVAKASI KELOMPOK TAKFIR AL-BAYYINAT SUDAH DALAM TAHAP TAK BISA DI TOLERANSI LAGI, APA HARUS MENUNGGU DARAH TERTUMPAH RABITHAH BARU BERSIKAP????? SIKAP DIAM BISA DIARTIKAN MENYETUJUI TINDAK KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA/MAZHAB KHUSUSNYA KEPADA MINORITAS MUSLIM SYI'AH..MAKA BERSIKAPLAH !!!!

*****

Habib Zain Al-Kaff merupakan tokoh yang sangat dekat dengan Wahhabi dan sangat anti terhadap Syi’ah..
Habib Zain Al-Kaff belum mencapai kelas ulama, karena omongan nya kerap kontradiktif dan ngawur…
Dia menjerumuskan NU  Jawa Timur menjadi kelompok radikal.

Pernyataannya yang mengatakan bahwa wahhabi masih Ahlussunnah adalah pengkhianatan terhadap NU...

Habib Zain al-Kaff sering kali diundang sebagai pembicara oleh Wahhabi dalam acara mereka. Kalau memang dia NU, maka dia tidak mungkin berbuat demikian, karena wahabi menjadikan GERAKAN ANTi  SYi’AH  SEBAGAI  BATU  LONCATAN  AGAR Di TERiMA Di KALANGAN NU, LALU wahabi AKAN MELAKNAT  NU sebagai ahlul bid’ah nan sesat.. Tidak jarang wahabi  merampok masjid masjid NU...
Wahabi, kelompok Islam ekstrim yang terbilang baru menyebar di Indonesia namun pengaruhnya sangat kuat dalam kehidupan bermasyarakat. Kelompok ini  memiliki pengikut yang banyak, sehingga mereka tidak segan-segan mengklaim kafir, bid’ah bahkan fasiq satu sama lain.
Beragam format acara digelar kalangan Wahhabi, bahkan beragam nama organisasi dibuat Wahhabi, seperti ANNAS, Forum Masjid, dan sebagainya, untuk menyebarkan propaganda yang sama namun dengan nama yang berbeda.
Tak ketinggalan, nama Habib Zain Al-Kaf turut mewarnai acara Wahhabi untuk menarik masyarakat awam agar mendatangi acara tersebut. Foto Habib Zain pun sering dipasang besar, lalu ditulis sebagai PWNU Jatim atau MUI Jatim. Padahal PWNU tidak punya agenda acara bersama Wahhabi, demikian pula dengan MUI. Kehadiran Habib Zain Al-Kaff hanya mengatas namakan pribadinya atau mungkin saja mengatas namakan organisasinya sendiri, yakni Al-Bayyinat.
Habib Zain Al-Kaff dituduh sebagai Wahhabi itu sangat wajar karena kedekatannya dengan Wahhabi. Padahal jumlah muslim Syi’ah di Arab Saudi mencapai sekitar 10-15% dari jumlah penduduk atau sekitar 2 sampai 4 juta penganut Syi’ah.
Penamaan Wahhabi sebagai nisbat kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab diberikan pertama kali oleh kakak kandung pendiri Wahhabi sendiri, yaitu Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab al-Najdi al-Hanbali dalam kitabnya al-Shawaiq al-Ilahiyyah fi raddi alal Wahhabiyah, kemudian istilah itu diikuti oleh para ulama.

Anti Syiah dituding Wahabi, Habib Zein : Wahabi itu Ahlus Sunnah, kalau Syiah bukan


 Habib Zein dalam acara tabligh akbar “Mengokohkan Ahlus Sunnah wal Jamaah di Indonesia”, juga kembali mengulang pernyataanya  bahwa Habib yang masuk Syiah sudah bukan habib lagi.
“Saya katakan tidak ada Habib yang masuk Syiah, Habib yang masuk Syiah bukan Habib lagi, tapi sudah mantan Habib. (Dia) bukan habib lagi.

JAKARTA


Astaghfirullahaladzim…. Beginilah Kelompok Takfir al-Bayyinat dengan penuh semangat terus mengkafirkan Muslim Syi’ah khususnya dari kalangan Alawiyyin, berhati-hatilah dengan mereka.




Kaum Muslimin yang mengkritik ajaran syiah adalah pemecah belah umat, agen Zionis, dan kesusupan Wahabi.

KEGIATAN DAN PROVAKASI KELOMPOK TAKFIR AL-BAYYINAT SUDAH DALAM TAHAP TAK BISA DI TOLERANSI LAGI, APA HARUS MENUNGGU DARAH TERTUMPAH RABITHAH BARU BERSIKAP????? SIKAP DIAM BISA DIARTIKAN MENYETUJUI TINDAK KEKERASAN ATAS NAMA AGAMA/MAZHAB KHUSUSNYA KEPADA MINORITAS MUSLIM SYI’AH..MAKA BERSIKAPLAH !!!!

Pimpinan Yayasan Al Bayyinat Jawa Timur, Habib Ahmad Zein Al Kaff justru menampakkan kewahabian nya dengan membela musuh abadi NU yakni wahabi ! Serigala berbulu domba saja lah yang membela wahabi dengan menyalahkan NU.

“Wahabi sama-sama Ahlussunnah, kalau mereka (Syiah) bukan. Kalau wahabi kitab rujukannya sama, rukun Iman, rukun Islamnya juga sama, sedangkan Syiah berbeda, kita hanya berbeda dalam masalah furu’iyah (cabang) dengan Wahabi” tegas Habib Zein dalam konferensi pers setelah acara tabligh akbar bertajuk “Mengokohkan Ahlus Sunnah wal Jamaah di Indonesia”, yang digelar Ahad kemarin (16/9) di masjid Al-Furqan Dewan Dakwah Jakarta.

Habib Zein : Habib yang masuk syiah, jadi mantan Habib

 Pimpinan Al Bayyinat Habib Ahmad Zein Al Kaff menegaskan bahwasanya jika ada seorang mengaku dari kalangan Habaib, namun mengaku pula sebagai seorang syiah. Maka, orang tersebut bukanlah Habib lagi.
“Saya katakan tidak ada Habib yang masuk Syiah, Habib yang masuk Syiah bukan Habib lagi, tapi (statusnya) sudah mantan Habib. (Dia) bukan habib lagi,” jelas Habib Zein yan juga pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Timur.

perkembangan wahabi  di Indonesia memang lebih besar dibandingkan perkembangan Syiah di Malaysia, hal ini  karena ulama di Malaysia sangat sulit menggadaikan aqidahnya.

Di Malaysia Ulamanya tidak mudah dibeli dengan uang. Wahabi  di Indonesia menyebarkan uang bermilyar-milyar dollar untuk menyebarkan ajaran mereka, siang malam orang-orang wahabi  mendekati para tokoh seperti MIUMI.

Sehingga  banyak tokoh ulama dan Habaib yang mereka adalah Ahlussunnah, tetapi membela wahabi, karena sudah diberangus oleh kebaikan orang-orang wahabi.

Yang diberikan itu bisa tokoh atau organisasinya, hampir semua organisasi di Indonesia dibantu dana oleh wahabi.

Menyikapi tokoh-tokoh NU yang membela wahabi maka  mereka telah menyelisihi  Gusdur dan Said Aqil Siraj.

Orang NU yang membela wahabi  itu telah berkhianat terhadap Kiyai Hasyim Asyari sudah jauh-jauh hari telah mewanti-wanti untuk menjauhi wahabi dalam Qanun azazi NU.


K.H.Said Agil Siradj : Syi'ah dan Tradisi Intelektual
97.645
Diupload tanggal 18 Feb 2011
Dialog Terbuka "Forum Kyai Muda" bersama Ketua PBNU Prof.DR.K.H.Said Agiel Siradj, 20 Oktober 2009,SIdoarjo Jawa Timur
****************************************­********************
K.H.Agiel Siradj menjelaskan bagaimana gerakan intelektual telah di bangun dan menjadi tradisi kaum Muslim Syi'ah yg sumbangsihnya kepada Islam tidak dapat dinafikan, begitu juga negara yg terang2an membela Palestine adalah Iran dan Syi'ah.

Sebagai mazhab Islam yang membanggakan Syi'ah dari generasi ke- generasi berhasil membangun dan mempertahankan Intelektualitas sebagai tradisi mazhab dan gigih dalam upaya Ukhuwah Islamiyah.

(satuislam/syiahali/ABNS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar