Sebuah “Pesawat sipil Rusia … jatuh di Sinai Tengah ,” kantor Perdana
Menteri Mesir Sherif Ismail mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Perdana Menteri [Ismail] mengharapkan kementerian dan pihak yang
berwenang untuk menindaklanjuti kecelakaan pesawat sipil Rusia yang
jatuh di Sinai Tengah,” tambah kantor perdana menteri.
Pesawat Airbus A-32 1 ini dilaporkan disewa oleh maskapai
penerbangan Kogalymavia Rusia dan membawa 217 penumpang dan tujuh awak.
“Sayangnya, semua penumpang dari penerbangan Kogalymavia 9268 Sharm
el-Sheikh-Saint Petersburg meninggal. Kami menyampaikan belasungkawa
kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya” kata pesan dilaman Facebook
kedutaan Rusia di Kairo.
Sebelumnya, sumber-sumber medis dan keamanan juga mengatakan dari 224 penumpang dan awak pesawatnya tidak ada yang selamat.
Anggota Tim SAR masih mengumpulkan sisa-sisa korban, kata sumber.
Sebuah sumber keamanan Mesir mengatakan pilot pesawat Rusia telah
meminta pendaratan darurat di dekat Bandara sebelum ia kehilangan
kontak dengan kontrol lalu lintas udara.
Perdana menteri Mesir mendatangi lokasi kecelakaan.
Reruntuhan ditemukan, suara didengar dari dalam
Jumlah korban yang sebenarnya secara resmi belum dilaporkan oleh pihak berwenang Mesir dan Rusia.
“Pesawat Militer telah menemukan reruntuhan pesawat … di daerah
pegunungan, dan 45 ambulans telah menuju ke lokasi untuk melakukan
evakuasi korban yang tewas dan terluka,” kata pejabat Mesir.
Sementara itu, sumber Rusia mengatakan kepada Interfax bahwa pesawat
“hancur total,” memperkuat spekulasi bahwa semua penumpangnya
kemungkinan tewas.
Kerabat
penumpang pesawat Rusia yang jatuh di Mesir cemas di bandara
internasional Pulkovo luar Saint Petersburg, Rusia, 31 Oktober 2015.
(Foto: AFP)
Meskipun ada pernyataan tersebut, namun seorang perwira dengan tim
SAR Mesir yang hadir di lokasi mengatakan dia mendengar suara-suara di
bagian reruntuhan pesawat Rusia itu. Dia mengatakan bahwa beberapa
penumpang mungkin masih hidup.
Kotak hitam ditemukan
Sebuah laporan terbaru dari kantor berita Rusia Ria Novosti
mengatakan 100 mayat penumpang, termasuk lima anak, bersama-sama dengan
satu alat perekam penerbangan pesawat telah ditemukan.
Komite Investasi Departemen Penyelidikan Rusia telah membawa kasus pidana ke dalam kecelakaan di bawah hukum transportasi Rusia.
‘Kesalahan teknis’
Sumber-sumber keamanan di Sinai Utara mengatakan bahwa pemeriksaan
awal dari lokasi kejadian menunjukkan bahwa pesawat penumpang Rusia
jatuh karena kesalahan teknis.
Sumber tersebut mengatakan bahwa pesawat itu jatuh secara vertikal. Sebagian besar badan pesawat terbakar dalam insiden itu.
100 mayat ditemukan
Pemerintah Mesir mengatakan sejauh ini 100 jenazah telah dibawa dari lokasi kecelakaan.
Kabinet Mesir juga mengatakan, pesawat memiliki 214 penumpang Rusia dan tiga penumpang Ukraina.
Dari total 217 penumpang, 138 adalah perempuan, 62 laki-laki dan 17 anak-anak, pernyataan kabinet menambahkan.
‘Tidak ditembak jatuh’
Sementara itu, merespon terhadap spekulasi media bahwa pesawat
mungkin ditembak jatuh, sumber keamanan Mesir mengatakan tidak ada
indikasi kearah tersebut.
Sebuah laporan awal memberikan informasi yang bertentangan tentang
nasib pesawat saat hilang kontak dengan kontrol lalu lintas udara Mesir.
Tiga
wanita mendatangi bandara Pulkovo di St. Petersburg, Rusia, 31 Oktober
2015. Setelah sebuah pesawat Rusia yang membawa 224 penumpang dan
awaknya jatuh di Semenanjung Sinai Mesir pada hari yang sama. (Foto: Reuters)
Tim ahli Rusia
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menginstruksikan
para pejabat darurat Rusia untuk terbang langsung ke lokasi kecelakaan
pesawat untuk menentukan penyebab dari kecelakaan.
“Kepala negara telah memberikan perintah untuk mengirim pelayanan
darurat (tim) ke Mesir segera bekerja di lokasi kecelakaan pesawat,”
kata pernyataan Kremlin.
Menteri Darurat Rusia Vladimir Puchkov akan mengkoordinasikan
pencarian dan penyelamatan operasi di Mesir, menurut kementerian itu.
Pernyataan lebih lanjut membaca bahwa Putin juga memerintahkan
pemerintah untuk mengatur peluncuran komisi khusus “karena bencana
perusahaan penerbangan Kogalymavia berada di Mesir”.
Hari berkabung nasional
Layanan pers Kremlin mengatakan hari Sabtu bahwa Putin telah
menyatakan 1 November sebagai hari berkabung nasional atas tragedi
tersebut.
Maskapai Kogalymavia Rusia Sabtu menepis kemungkinan kesalahan manusia berada di balik kecelakaan itu.
Media Rusia mengutip seorang juru bicara maskapai mengatakan bahwa
pilot memiliki pengalaman 12.000 jam terbang dan bahwa pesawat telah
laik sepenuhnya.[]
(Mahdi-News/ABNS)