Rekaman video yang dirilis oleh kanal televisi al-Masirah Yaman pada Jumat (18/9/15) memperlihatkan pasukan Yaman maju ke pangkalan militer Arab di kawasan Asir menghancurkan kendaraan dan peralatan tentara Saudi.
Tentara Saudi, yang tidak bisa menahan serangan Yaman, melarikan diri dari lokasi itu, laporan menambahkan.
Serangan itu adalah bagian dari serangkaian balasan Yaman terhadap Arab Saudi yang terus melakukan serangan militern ke negara Arab miskin itu.
Anak laki-laki berdiri di puing-puing bangunan yang hancur selama serangan udara Saudi di ibukota Yaman Sanaa, 17 September 2015. (Foto: AFP)
Sebelumnya pada hari itu, agresi udara Arab Saudi merenggut nyawa 18 warga sipil dari dua keluarga di Provinsi Sa’ada di barat laut Yaman.
Jet tempur Saudi menyerang daerah pemukiman dan stadion di ibukota Yaman Sanaa, menewaskan lebih dari sepuluh orang, termasuk beberapa wanita dan anak-anak.
Serangan udara juga menargetkan pangkalan udara militer di timur dan bangunan kantor berita di utara ibukota.
Serangan udara Saudi juga melanda daerah di provinsi Ibb Yaman tengah, menewaskan dan melukai beberapa warga sipil.
Serangan Saudi juga meninggalkan satu orang tewas dan tiga lainnya terluka di pulau Kamaran yang terletak di ujung selatan Laut Merah.
Sementara itu, laporan mengatakan bahwa di daerah sekitar istana presiden di provinsi barat daya Ta’izz menjadi tempat bentrokan sengit antara pejuang Ansarullah gerakan Houthi dan militan yang setia kepada mantan presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi.
Para militan yang didukung asing sejauh ini gagal untuk mengambil kendali istana meskipun mendapat dukungan udara dari pesawat tempur Saudi.
Orang-orang berkumpul di lokasi pabrik yang hancur selama serangan udara Saudi di ibukota Yaman Sanaa, 17 September 2015. (Foto: AFP)
Pada tanggal 26 Maret, Arab Saudi mulai agresi terhadap Yaman – tanpa mandat PBB – dalam upaya untuk melemahkan gerakan Houthi Ansarullah dan mengembalikan kekuatan untuk Hadi, sekutu setia Riyadh.
Menurut PBB, konflik sejauh ini telah menewaskan sekitar 4.500 orang dan melukai ribuan lainnya. Sumber lokal Yaman, bagaimanapun, mengatakan angka kematian jauh lebih tinggi. []
(Mahdi-News/ABNS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar