Sebuah video baru dirilis memperlihatkan pasukan polisi Hungaria mendistribusikan makanan di antara pengungsi dengan cara memalukan, yang menyebabkan kemarahan di kalangan kelompok-kelompok hak asasi di seluruh dunia.
Upload video di YouTube Kamis (10/9/15), menggambarkan pasukan polisi Hungaria melemparkan paket makanan, sandwich dan roti ke pengungsi yang beradda di balik pagar kamp pengungsi Roszke.
“cara itu tidak manusiawi dan dengan jelas mengatakan kepada orang-orang bahwa mereka tidak berebut makanan meskipun jelas sangat lapar,” kata Michaela Spritzendorfer, seorang relawan Austria yang merekam insiden merendahkan itu pada Rabu.
Spritzendorfer dan sesama aktivisnya Klaus Kufner mengunjungi kamp untuk menyediakan makanan, pakaian dan obat-obatan bagi para pengungsi.
“Rasanya seperti memberi makanan ke hewan di kandang, seperti Guantanamonya Eropa,” Kufner mengatakan.
Awal pekan ini, badan pengungsi PBB (UNHCR) menyuarakan keprihatinannya atas kondisi mengerikan para pengungsi di kamp Roszke.
Kebijakan keras Hungaria terhadap pengungsi telah membuat marah masyarakat dan kelompok hak asasi internasional.
Pada akhir Agustus, pemerintah sayap kanan di Budapest menyatakan pembangunan pagar kawat penghalang di sepanjang perbatasan selatan dengan Serbia untuk menghalangi masuknya pengungsi. Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban juga menetapkan batas waktu hingga 31 Oktober untuk membangunan pagar pembatas setinggi empat meter tinggi di sepanjang perbatasan negara.
Negara Eropa lebih jauh telah meratifikasi undang-undang yang memungkinkan polisi untuk menangkap dan memenjarakan pengungsi atas tuduhan memasuki perbatasan secara ilegal. UNHCR memperingatkan bahwa peraturan yang diberlakukan pada hari Selasa, bisa memperburuk krisis pengungsi.
“Sangat penting bahwa pelaksanaan legasi yang baik dipikirkan … Jika tidak, dapat menyebabkan kekacauan sehabis 15 September diperbatasan,” direktur UNHCR Eropa Vincent Cochotel menyatakan.
Hongaria adalah zona transit bagi ribuan pengungsi dari negara-negara yang dilanda perang di Timur Tengah dan Afrika yang berusaha untuk mencapai Eropa Barat.
Sebelumnya pada hari itu, PBB mengumumkan bahwa 7.600 pengungsi, sebagian besar berasal dari Suriah, memasuki Makedonia dari Yunani antara pukul 6:00 (1600 GMT) pada hari Rabu dan 06:00 pada hari Kamis.
“Kami memiliki informasi dari rekan-rekan kami di Yunani bahwa bus di perjalanan, mereka akan datang dan terus datang,” Alexandra Krause, petugas perlindungan senior UNHCR, melaporkan.
PBB memperkirakan bahwa jumlah pengungsi menuju Eropa secara drastis akan meningkatkan dalam waktu dekat.
“Pada 2015, UNHCR mengantisipasi bahwa sekitar 400.000 pendatang baru akan mencari perlindungan internasional di Eropa melalui Mediterania. Pada 2016, jumlah ini bisa mencapai 450.000 atau lebih,” demikian pernyataan oleh badan dunia. []
(Mahdi-News/ABNS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar