Minggu, 30 Agustus 2015

Video: Film: Muhammad Messenger of God


Muhammad: Messenger of God. Sutradara Iran Majid Majidi kembali dengan karya fenomenal, setelah sebelumya pernah menghasilkan film apik Children of Heaven. Kali ini, dia membuat film tentang Muhammad yang menjadi film termahal sepanjang sejarah Iran.

Film Muhammad: Messenger of God ini menelan bujet yang fantastis. Film dengan biaya produksi mencapai USD 40 juta atau setara Rp 700 miliar tersebut adalah film paling mahal yang pernah ada di Iran. Film berdurasi 171 menit itu bakal dibuat tiga seri.

Menurut sumber AFP, film tentang Muhammad tersebut mengalami gangguan pada audio saat premiere Rabu lalu (26/8). Namun, penundaan itu tidak mengurangi animo penonton.

“Langsung sold-out pada hari perdana di seluruh bioskop,” lanjut sumber tersebut. Tiket film itu laris di 143 bioskop di Iran dan mendapat view tinggi pada pemutaran perdana di Festival Film Montreal, Kanada, sehari setelahnya.


Sebagaimana prediksi tim riset Al Azhar pada 2012, seri pertama dari trilogi Muhammad tersebut menuai protes. Ancaman boikot pun muncul dari muslim Sunni Iran. Penggambaran dalam bentuk dan media apa pun dianggap perbuatan yang mencemari nama baik nabi.

Namun, produser Mark Joseph menjelaskan, masalah penggambaran nabi dan Tuhan tidak hanya dialami kaum muslim.

“Sudah banyak film seputar Yesus. Mulai King of Kings (1961), Jesus of Nazareth, hingga The Passion. Semuanya menggambarkan Yesus dalam satu sosok yang gamblang,” ungkap Joseph kepada Guardians. Dia menyatakan, film Muhammad merupakan “proyek percontohan”. Tentu saja, banyak perlawanan dari masyarakat.

Muhammad (2015) Movie – Trailer/Behind scenes –



Film yang rencananya terdiri atas tujuh seri (termasuk sidekick dan miniseri) tersebut juga digarap amat serius. Al-Noor bahkan merekrut Barrie Osborne, produser Lord of the Rings, dalam jajaran dewan pertimbangan.

Selain Osborne, ada nama-nama beken pemenang Oscar yang terlibat dalam film Muhammad. Yakni, Vittorio Storaro, sinematografer Italia yang memenangkan tiga piala Oscar. Selain itu, score film digarap A.R. Rahman, pemenang dua Oscar dengan karya fenomenalnya, Slumdog Millionaire.

Penunjukan tersebut berdasar pada tren larisnya film bertema religius. Dalam perfilman mainstream, ternyata cukup banyak peminat cerita berbalut agama. Buktinya, tahun lalu, Noah mampu menghasilkan USD 362,6 juta (setara Rp 5,1 triliun) dan Exodus: God and Kings mampu meraup USD 268 juta (setara Rp 3,8 triliun).

Majid menegaskan bahwa proses penggarapan amat open minded. “Film ini bukan khotbah agama. Kami membuat film yang edukatif dan menarik. Itu saja,” paparnya. Melalui film ini pula, dirinya berharap Islam tidak lagi dipandang miring oleh warga dunia, terutama penduduk Barat.
(Mahdi-News/ABNS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar