Diupload tanggal 18 Jan 2012
Kajian Islam - Ceramah Islam - Kajian Hadis - Akhirnya Kutemukan Kebenaran - Husein Shahab
*****
Diupload tanggal 18 Jan 2012
Kajian Islam - Ceramah Islam - Kajian Hadis - Akhirnya Kutemukan Kebenaran - Husein Shahab
*****
Diupload tanggal 9 Mar 2010
Sunniyon k barah imam kon hain? Shia Sunni Wahabi Must Watch!!!
*****
Diupload tanggal 8 Feb 2011
*****
Diupload tanggal 10 Feb 2011
Baca lanjut di: www.shia-explained.com
www.al-islam.org
www.answering-ansar.org
*****
Diupload tanggal 11 Feb 2011
Baca lanjut di: www.shia-explained.com
www.al-islam.org
www.answering-ansar.org
*****
Diupload tanggal 13 Feb 2011
Baca lanjut di: www.shia-explained.com
www.al-islam.org
www.answering-ansar.org
*****
Diupload tanggal 14 Feb 2011
Baca lanjut di: www.shia-explained.com
www.al-islam.org
www.answering-ansar.org
*****
Syiah Sesatkah? Lihat Apakah Syiah Sesat dalam Video Syiah diatas.
Syiah sesat dan menyesatkan, syiah sesat download, syiah sesat video,
syiah sesat 2011-2012, video youtube. Video ini akan membuktikan
kesesatan atau tidaknya syi’ah. Tuduhan-tuduhan miring terhadap syiah
tersebut bisa kita ketahui pada kata-kata diatas tadi, sehingga orang
awam akan mengiyakan tuduhan tersebut.
Video dibawah ini akan membuktikan tuduhan-tuduhan para musuh Syiah,
sehingga jelaslah apakah SYIAH SESAT atau TIDAK. Kaum wahabi yang sering
kali melemparkan tuduhan-tuduhan sesat bahkan mengkafirkan syiah.
Padahal Syiah di dunia lebih dari 400juta muslim, yang setiap tahunya
juga melaksanakan haji ke baitullah Makkah.
Kita lihat IRAN, negara yang mayoritas penduduknya bermazhab Islam
syiah, hari ini membuktikan kepada dunia bahwa Islam bisa membuat
nuklir, Islam kuat secara Ekonomi, Politik dan Maju dalam hal peradaban
dunia. Apakah Syiah iran bukanlah muslim?, tentu syiah adalah bagian
dari Ummat Islam dunia, hak-hak muslim syiah sejajar dengan muslim
sunni. Karena pada kenyataanya sunni dan syiah adalah sama-sama mazhab
dalam Islam.
Akhir kata, apakah muslim syiah sesat?
Apakah muslim syiah kafir?
Muslim Syiah mengikrarkan syahadat, mendirikan sholat 5 waktu, menunaikan zakat, menunaikan ibadah Haji bagi yang mampu.
Dimana letak kekafiran atau kesesatan syiah?.. tentu perbedaan dengan
sunni ada pada beberapa hal, terutama bahwa syiah hanya mengambil
hadits-hadits yang diriwayatkan melalui Para Imam Ahlulbait as atau
Keluarga Rasulullah saaw.
Salahkah syiah yang menganut ajaran Keluarga Nabi saaw? Kafirkah?
atau sesatkah? karena syiah mengikuti keluarga Nabi saaw?. Bukankah
Rasulullah saaw yang menganjurkan muslimin untuk mengikuti Keluarga
Rasulullah saaw (Ahlulbait as)?.
Jernihkan hati dan akal sehat duhai saudara-saudaraku, syiah adalah
muslim, sama juga seperti sunni yang muslim dan bagian daripada
Mazhab-mazhab Islam.
Telaah Terhadap 700 Pembuat Hadis Palsu; Maudhlu’
Syi’ah
hanya mengakui keshahihan sebagian hadis sunni ! Syi’ah menyortir hadis
sunni ! Hadis Shahih Sunni Benar Benar Shahih ?? Lucu sekali melihat
ikut campurnya rezim Umayyah Abbasiyah merusak agama Muhammad
.
Telaah Terhadap 700 Pembuat Hadis Palsu; Maudhlu’,
Berapa banyak jumlah hadis palsu ini dapat dibayangkan dengan contoh
berikut. Dari 600.000 (enam ratus ribu) hadis yang dikumpulkan
alBukhari, ia hanya memilih 2.761 (dua ribu tujuh ratus enam puluh satu)
hadis. [1] Muslim, dari 300.000 (tiga ratus ribu) hanya memiiih 4.000
(empat ribu). [2] Abu Dawud, dari 500.000 (lima ratus ribu) hanya
memilih 4.800 (empat ribu delapan ratus) hadis. [3], Ahmad bin Hanbal,
dari sekitar 1.000.000 (sejuta) hadis hanya memilih 30.000 (tiga puluh
ribu) hadis. [4].
Bukhari (194255 H/810869 M), Muslim (204261 H/819875M), Tirmidzi
(209279 H/824892 M), Nasa’i (214303 H/829915 M), Abu Dawud (203275
H/818888 M) dan Ibnu Majah (209295 H/824908 M) misalnya telah menyeleksi
untuk kita hadishadis yang menurut mereka adalah benar, shahih.
Hadishadis ini telah terhimpun dalam enam buku shahih,
ashshihah,assittah, dengan judul kitab masing-masing menurut nama
mereka; Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Shahih (Sunan) Ibnu Majah, Shahih
(Sunan) Abu Dawud, Shahih (Jami’) Tirmidzi dan Shahih (Sunan)
Nasa’i.[5]
Tetapi, bila kita baca penelitian para ahli yang terkenal dengan nama
Ahlul Jarh wa’ Ta’dil, maka masih banyak hadis shahih ini akan gugur,
kerana ternyata banyak di antara pelapor hadis, setelah diteliti lebih
dalam adalah pembuat hadis palsu. AlAmini, misalnya, telah mengumpulkan
tujuh ratus nama pembohong yang diseleksi oleh Ahlu’l Jarh wa Ta’dil
Sunni yang selama ini dianggap adil atau jujur, dan hadis yang mereka
sampaikan selama ini dianggap shahih dan tertera dalam buku shahih enam.
Ada di antara mereka yang menyampaikan, seorang diri, beriburibu
hadis palsu. Dan terdapat pula para “pembohong zuhud” [6] , yang
sembahyang, mengaji dan berdoa semalaman dan mulai pagi hari mengajar
dan berbohong seharian. Para pembohong zuhud ini, bila ditanyakan kepada
mereka, mengapa mereka membuat hadis palsu terhadap Rasul Allah saw
yang diancam api neraka, mereka mengatakan bahwa mereka tidak membuat
hadis terhadap (‘ala) Rasul Allah saw tetapi untuk (li) Rasul Allah saw.
Maksudnya, mereka ingin membuat agama Islam lebih bagus. [7], Tidak
mungkin mengutip semua. Sebagai contoh, kita ambil seorang perawi secara
acak dari 700 orang perawi yang ditulis Amini. [8]
“Muqatil bin Sulaiman alBakhi, meninggal tahun 150 H/767 M. Ia adalah
pembohong, dajjal dan pemalsu hadis. Nasa’i memasukkannya sebagai
seorang pembohong; terkenal sebagai pemalsu hadis terhadap Rasul Allah
sa Ia berkata terangterangan kepada khalifah Abu Ja’far alManshur: “Bila
Anda suka akan saya buat hadis dari Rasul untukmu”. Ia lalu
melakukannya. Dan ia berkata kepada khalifah alMahdi dari Banu Abbas:
“Bila Anda suka akan aku buatkan hadis untuk (keagungan) Abbas’. AlMahdi
menjawab: “Aku tidak menghendakinya!”[9].
Para pembohong ini bukanlah orang bodoh. Mereka mengetahui
sifat-sifat dan cara berbicara para sahabat seperti Umar, Abu Bakar,
Aisyah dan lainlain.
Mereka juga memakai nama para tabi’in seperti Ibnu Umar, ‘Urwah bin
Zuba sebagai pelapor pertama, dan rantai sanad dipilih dari orang-orang
yang dianggap dapat dipercaya. Hadishadis ini disusun dengan rapih,
kadangkadang dengan rincian yang sangat menjebak. Tetapi kesalahan
terjadi tentu saja kerana namanya tercantum di dalam rangkaian perawi.
Dengan demikian para ahli tentang cacat tidaknya suatu hadis yang dapat
menyusuri riwayat pribadi yang buruk itu, menolak Hadis-hadis tersebut.
[10]
Demikian pula, misalnya hadishadis ang menggunakan kata-kata
‘mencerca sahabat’ tidak mungkin diucapkan Rasul, kerana katakata
tersebut mulai diucapkan di zaman Mu’awiyah, lama sesudah Rasul wafat.
Seperti kata-kata Rasul “Barang siapa mencerca sahabat-sahabatku maka ia
telah mencercaku dan barang siapa mencercaku maka ia telah mencerca
Allah dan mereka akan dilemparkan ke api neraka” yang banyak
jumlahnya.[11].
Juga, hadishadis berupa perintah Rasul agar secara langsung atau
tidak langsung meneladani atau mengikuti seluruh sahabat, seperti ‘Para
sahabatku laksana bintang-bintang, siapa saja yang kamu ikuti, pasti
akan mendopat petunjuk’ atau ‘Para sahabatku adalah penyelamat umatku’
tidaklah historis sifatnya.
Disamping perintah ini menjadi janggal, kerana pendengarnya sendiri
adalah sahabat, sehingga menggambarkan perintah agar para sahabat
meneladani diri mereka sendiri, sejarah menunjukkan bahwa selama
pemerintahan Banu Umayyah, cerca dan pelaknatan terhadap Ali bin Abi
Thalib serta keluarga dan pengikutnya, selama itu, tidak ada sahabat
atau tabi’in yang menyampaikan hadis ini untuk menghentikan perbuatan
tercela yang dilakukan di atas mimbar masjid di seluruh negeri tersebut.
Lagi pula di samping fakta sejarah, alQur’an dan hadis telah menolak
keadilan seluruh sahabat. [12]
Atau hadishadis bahwa para khalifah diciptakan atau berasal dan nur
(sinar) yang banyak jumlahnya, sebab menurut AlQur’an manusia berasal
dari Adam dan Adam diciptakan dari tanah dan tidak mungkin orang yang
tidak menduduki jabatan dibuat dari tanah sedang yang ‘berhasil’menjadi
khalifah dibikin dari nur.
Para ahli telah mengumpul para pembohong dan pemalsu dan jumlah hadis yang disampaikan.
Abu Sa’id Aban bin Ja’far, misalnya, membuat hadis palsu sebanyak 300.
Abu Ali Ahmad alJubari 10.000 Ahmad bin Muhammad alQays 3.000
Ahmad bin Muhammad Maruzi 10.000
Shalih bin Muhammad alQairathi 10.000 dan banyak sekali yang lain.
Jadi, bila Anda membaca sejarah, dan nama pembohong yang telah
ditemukan para ahli hadis tercantum di dalam rangkaian isnad, Anda harus
hatihati.
Ada pula pembohong yang menulis sejarah dan tulisannya dikutip oleh
para penulis lain. Sebagai contoh Saif bin Umar yang akan dibicarakan di
bagian lain secara sepintas lalu. Para ahli telah menganggapnya sebagai
pembohong. Dia menulis tentang seorang tokoh yang bernama Abdullah bin
Saba’ yang fiktif sebagai pencipta ajaran Syi’ah. Dan ia juga memasukkan
150 [13] sahabat yang tidak pernah ada yang semuanya memakai nama
keluarganya. Dia menulis di zaman khalifah Harun alRasyid. Bukunya telah
menimbulkan demikian banyak bencana yang menimpa kaum Syi’ah. Bila
membaca, misalnya, kitab sejarah Thabari dan nama Saif bin Umar berada
dalam rangkaian isnad, maka berita tersebut harus diperiksa dengan
teliti.
Referensi:
[1] Tarikh Baghdad, jilid 2, hlm. 8; AlIrsyad asSari, jilid 1, hlm. 28; Shifatu’s Shafwah, jilid 4, hlm. 143.
[2] Tarikh Baghdad, jilid 13, hlm. 101; alMuntazam, jilid 5, hlm. 3 2;
Thabaqat al Huffazh, jilid 2, hlm. 151, 157; Wafayat alAyan, jilid 5,
hlm. 194.
[3] Tarikh Baghdad jilid 9, hlm. 57; Thabaqat a1Huffazh, jilid 2, hlm.
154; alMuntazani, jilid 5, hlm. 97; Wafayat alA’yan jilid 2, hlm. 404.
[4] Tarikh Baghdad, jilid 4, hlm. 419420; Thabaqat a1Huffazh, jilid 2,
hlm. 17; Tahdzib atTahdzib, jilid 1, hlm. 74; Wafayat alA’yan, jilid 1,
hlm. 64.
[5] Menurut metode pengelompokan, hadits-hadits dibagi dalam Musnad, Shahih, Jami’, Sunan, Mujam dan Zawa’id.
[6] Zuhud = orang yang menjauhi kesenangan duniawi dan memilih kehidupan akhirat.
[7] AIAmini, alGhadir, Beirut, 1976, jilid 5, hlm. 209375.
[8] AIAmini, alGhadir, jilid 5, hlm. 266.
[9] Abu Bakar alKhatib, Tarikh Baghdad, jilid 13, hlm. 168; ‘Ala’udin
Muttaqi alHindi, Kanzul- Ummal, jilid 5, hlm. 16, Syamsuddin adzDzahabi,
Mizan alI’tidal, jilid 3, hlm. 196; alHafizh lbnu Hajar al’ Asqalani,
Tahdzib atTahdzib, jilid 10, hlm. 284; Jalaluddin asSuyuthi, alLaAli ul
Mashmu’ah, jilid 1, hlm. 168 jilid 2, hlm. 60, 122..
[10] Contoh-contoh Ahlul Jarh wa Ta’dil: Ibnu Abi Hatim arRazi, Ahlul
Jarh wa Ta’dil (Ahli Cacat dan Penelurusan); Syamsuddin AzDzahabi, Mizan
alI’tidal (Timbanga Kejujuran); Ibnu Hajar al’ Asqalani, Tahdzib
atTahdzib (Pembetulan bagi Pembetulan) dan Lisan alMizan (Katakata
Timbangan); ‘Imaduddin ibnu Katsir alBidayah wa’nNihayah (Awal dan
Akhir), Jalaluddin AsSuyuthi,alLa’ali’ul Mashnu’ah (Mutiara-mutiara
buatan), Ibnu Khalikan, Wafayat alA’yan wa Anba Abna azZaman
(Meninggalnya Para Tokoh dan Berita Anakanak Zaman). Dan masih banyak
lagi.
[11] Lihat AIMuhibb Thabari, Riyadh anNadhirah, jilid 1, hlm. 30.
[12] Lihat Bab 19: ‘Tiga dan Tiga’ sub bab Sahabat Rasul.
[13] Seratus lima puluh.
(shia-explained/al-islam/answering-ansar/syiahindonesiadotnet)